Bentuk badan itik Mojosari relatif lebih kecil dibandingkan dengan itik petelur lainnya, tetapi telurnya cukup besar, enak rasanya dan digemari konsumen.
Ciri-ciri itik Mojosari, antara lain:
* Warna bulu kemerahan dengan variasi coklat kehitaman, pada itik jantan ada 1-2 bulu
ekor yang melengkung ke atas.
* Warna paruh dan kaki hitam.
* Berat badan dewasa rata-rata 1,7 kg.
* Produksi telur rata-rata 230-250 butir/tahun.
* Berat telur rata-rata 65 gram.
* Warna kerabang telur putih kehijauan
* Masa produksi 11 bulan/tahun.
Itik Mojosari yang bertelur pertama kali pada umur 25 minggu memiliki masa produksi lebih lama, bisa sampai 3 periode masa produktif.
Setelah umur 7 bulan produksinya mulai stabil dan banyak. Dengan perawatan yang baik produksi perhari dapat mencapai rata-rata 70-80% dari seluruh populasi.
ADAPTASI ITIK MOJOSARI DI DKI JAKARTA
Itik Mojosari cukup beradaptasi di DKI Jakarta. Hasil pengkajian IP2TP Jakarta di Wilayah Kelurahan Rorotan Jakarta Utara menunjukkan bahwa itik ini mampu berproduksi sekitar 203 butir per tahun, lebih tinggi dari itik lokal yang berproduksi sekitar 188 butir per
tahun.
Hasil tersebut diperoleh dengan pemberian pakan sebanyak 150 gram/ekor/hari.
Pakan yang diberikan memiliki kandungan protein 21% dan energi untuk bertelur sebesar
2.970 kilo kalori per kg.
Kualitas telur yang dihasilkan cukup baik dilihat dari ukuran, warna kuning telur, tebal kerabang dan kekentalan putih telurnya. Berat telurnya rata-rata sekitar 64,5 gram per butir. Kecocokan itik Mojosari di Wilayah DKI Jakarta, juga dapat dilihat dari tingkat kematian yang hanya 0,75% dan kekebalan yang lebih tinggi terhadap penyakit dan parasit.
Sumber: Sistem Usahatani Itik Petelur dl DKI Jakarta
Post a Comment
Post a Comment