Sebelum acara silaturrahmi dan sambung rasa DPP PKB-Tokoh NU di Jakarta, wartawan mendapat kesempatan tanya jawab dengan kandidat Presiden dari PKB, Gus Dur.
"Bagaimana kriteria wapres Gus Dur?"
"Seorang birokrat yang bukan politisi dan militer," jawab Gus Dur.
Seperti mendapat 'angin' wartawan-wartawan kita mengajukan berbagai nama, dengan harapan diiyakan Gus Dur dan besoknya mungkin jadi headline "Si Anu Calon Wapres Gus Dur".
Tapi Gus Dur dengan cekatan menampik membeberkan nama orang yang digadang-gadangkan jadi Cawapresnya. "Nanti dong, pemilihannya juga belum," katanya menolak.
Bukan wartawan kalau langsung menyerah, apalagi semua kuli tinta sudah paham "tabiat" Gus Dur jika berhadapan dengan Pers, "tak ada rahasia untuk publik" mungkin begitu mottonya Gus Dur. (Walau Gus Dur punya petuah dari bahasa Arab yang selalu dipatuhinya dalam berpolitik "Simpanlah rahasiamu karena itu adalah senjatamu").
Kenyataannya Gus Dur tetap menolak, bahkan wartawan memberikan "penawaran": "Inisialnya deh Gus atau kalau enggak panggilannya juga boleh."
Gus Dur cuma mesem-mesem, wartawan pun patah arang, lalu merekapun mengkandangkan alat perekam masing-masing. Namun ketika semua sudah menyerah, Gus Dur menukas, "Oke panggilannya aja ya." Kontan semua wartawan kembali serius ke posisi merekam, dan dengan antusias bertanya "Siapa Gus? Siapa Gus?"
Dengan "jujur" Gus Dur membeberkan rahasianya, "Panggilannya Mas."
Para peliput pun ngakak setelah "dikerjain" Gus Dur. (ahm)
Post a Comment
Post a Comment