Menu
 

Radar Mojokerto
[ Rabu, 03 September 2008 ]
Empat Bulan, Berat 2,5 Kg
Bayi Gizi Buruk asal Trowulan

MOJOSARI- Masih ada penderita gizi buruk di Kabupaten Mojokerto. Adalah M. Dani Setyawan, 4 bulan, putra kedua pasangan Jupri, 37, dan Kasiati, 33, warga Dusun Prayan, Desa Wates Umpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang diduga mengalami gizi buruk.

Kini, balita yang merupakan rujukan Puskesmas Tawangsari, Kecamatan Trowulan ini menjalani perawatan intensif di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari. Beratnya hanya 2,5 kg. Padahal, seharusnya berat ideal dengan usia 4 bulan mencapai 6,5 kg.

Kepada wartawan, dr Sony Tri A Kamil SpA yang menangani bayi Dani menyatakan, kondisi gizi buruk ini semakin parah dengan adanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Dikatakannya, pasien penderita gizi buruk ini sejak lahir akibat kelahiran yang prematur. Meskipun lahir secara prematur, sebenarnya pasien masih bisa memiliki berat badan yang normal apabila mendapatkan asupan gizi yang cukup. ''Rasio berat dan tinggi badan terhadap umur tidak normal. Berat normal bayi ini seharusnya 6,5 kg,'' ungkap dr Sony.

Minimnya asupan gizi yang cukup ini ternyata karena sejak lahir bayi Dani tidak pernah mendapatkan air susu ibu (ASI), karena susu ibunya yang tidak keluar. Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, bayi yang lahir dari keluarga buruh tani ini hanya mendapatkan makanan seadanya. ''Kondisi ekonomi penyebabnya, juga pengetahuan orang tuanya yang minim,'' jelas dr Sony.

Sementara itu, terkait adanya pasien gizi buruk tersebut, Direktur RSUD Prof dr Soekandar Mojosari dr Tatid M. Ali menyatakan, pihaknya akan membebaskan biaya berobat bayi Dani. Meskipun keluarga ini tidak masuk dalam daftar keluarga miskin yang biaya pengobatannya dibiayai Jamkesmas.

''Walaupun tidak mendapat Jamkesmas, akan dibiayai dana APBD. Ini sesuai dengan petunjuk bupati bahwa warga miskin atau kurang mampu yang tidak mendapat Jamkesmas, akan dibiaya APBD,'' jelas dr Tatid.

Untuk saat ini, tindakan medis yang akan dilakukan terhadap bayi Dani, kata dr Tatid adalah, mengobati ISPA serta memberikan asupan gizi yang cukup untuk meningkatkan pertumbuhannya. Termasuk memberikan tambahan gizi susu formula yang tepat. ''Yang patut diselamatkan adalah, menormalkan berat badannya terlebih dahulu, agar infeksi atau kelainan lain tidak menyertai,'' jelas dr Sony. (in/yr)

Post a Comment

 
Top